Senin, 09 November 2009

bentuk pemerintahan negara algeria

ALGERIA
Ida Ayu Komang Yetri Citraseni

Secara geografis, Algeria adalah negara terbesar kedua di benua Afrika yang terletak di sebelah barat laut benua tersebut berbatasan dengan Maroko, Libya, Tunisia, Niger, Mali, dan Mauritania. Kata Algeria berasal dari Bahasa Arab, al-jazā’ir, yang artinya kepulauan sesuai dengan letaknya yang dikelilingi oleh beberapa pulau kecil.
Penduduk asli bangsa ini bernama Berber yang selama 3.000 tahun terakhir ini telah mengalami masa pendudukan. Beberapa diantaranya adalah penjajahan oleh orang-orang Venisia (1.000 SM), bangsa Romawi (200 SM), dan dua pendudukan penting lainnya yaitu kedatangan orang-orang Arab pada abad ke 8 serta serangan bangsa Prancis pada tahun 1830. Selama masa penjajahan Prancis, Algeria telah dianggap sebagai suatu bagian integral dari metropolitannya. Namun demikian, tetap saja penjajahan mendatangkan penderitaan yang amat sangat bagi mereka. Salah satunya disebabkan karena invasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemukim dari Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Malta ke Algeria dan menyita tanah-tanah pertanian yang dimiliki oleh penduduk asli. Rakyat Algeria yang mayoritas beragama muslim juga tidak memiliki status kewarganegaraan Prancis dan tidak memiliki hak suara seperti orang-orang Eropa pendatang.
 Penderitaan berkepanjangan akibat penjajahan kemudian membangkitkan semangat penduduk Algeria untuk berjuang mengambil alih kemerdekaan dari tangan Prancis. Pada tahun 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya dan pada tahun 1962 berhasil memperoleh kemerdekaannya. Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden pemerintahan provinsional yang pertama dan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menterinya.
Salah satu sejarah penting yang patut kita ketahui mengenai politik dan pemerintahan Algeria adalah bahwa semenjak merdeka dan mengurus pemerintahannya sendiri, banyak pergolakan yang terjadi dalam dunia perpolitikan Algeria. Hal tersebut disebabkan karena sejak tahun 1962, hanya ada satu partai yang berkuasa di Algeria yaitu FLN. Baru setelah berbagai pemberontakan dan penentangan terhadap pemerintah dan FLN pada tahun 1988 terjadi barulah Chadli Bendjedid, Presiden Aljazair pada saat itu, memutuskan untuk melakukan reformasi dengan mengizinkan berdirinya beberapa partai baru.
 Salah satu partai baru tersebut adalah Front Keselamatan Islam (FIS) yang berhasil menarik simpati rakyat dengan mengangkat isu seputar agama Islam. FIS yang banyak mencanangkan program-program yang menawarkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih Islami, demokratis, dan pemerintahan yang lebih dekat dengan Daulah Islam daripada Barat akhirnya memenangkan pemilu tahun 1991 dan menggusur tampuk pemerintahan yang selama ini dikuasai oleh FLN. Pihak militer yang pro terhadap FLN kemudian merencanakan pemberontakan yang berakhir dengan perang saudara pada tahun 1992. Pihak militer tidak rela dengan berkuasanya partai Islam disana karena dianggap akan membahayakan kedudukan mereka. Para penguasa militer kemudian membubarkan parlemen Aljazair dan membatalkan hasil pemilu, mendirikan Dewan Tinggi Negara yang menjalankan pemerintahan sementara dan menjadi penguasa baru Algeria. FIS dinyatakan sebagai partai terlarang dan anggotanya ditangkap serta dibunuh. Perang saudara pun tak dapat terhindarkan. FIS melakukan upaya perlawanan terhadap militer dengan melakukan pembantaian massal yang menewaskan lebih dari 100.000 warga sipil tak berdosa.




post by:bekicotbeking.blogspot.com 

Tidak ada komentar: